Sejarah Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih tidak bisa dilepaskan dari sejarah integrasi Papua ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dinamika keamanan di sana.
Pembentukan Awal dan Peran dalam Integrasi Papua:
- Pembentukan: Kodam XVII/Cenderawasih secara resmi dibentuk pada 17 Mei 1963. Pembentukannya merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengamankan dan mengintegrasikan wilayah Papua (saat itu masih bernama Irian Barat) yang baru diserahkan oleh Belanda melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA).
- Awalnya di bawah Kompas D: Sebelum pembentukan Kodam ini, wilayah Papua Barat menjadi tanggung jawab Komando Pasukan (Kompas) D yang dipimpin Letnan Kolonel JF Warouw.
- Panglima Pertama: Panglima Kodam XVII/Cenderawasih yang pertama adalah Brigadir Jenderal TNI Umar Rukman.
- Kekuatan Awal: Kekuatan awal Kodam ini sekitar dua ribu personel.
Dinamika dan Perkembangan:
- Munculnya OPM: Hampir bersamaan dengan lahirnya Kodam XVII/Cenderawasih, muncul pula Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menjadi musuh utama Kodam di wilayah tersebut. Konflik berkepanjangan di Papua telah membentuk dan mengembangkan Kodam Cenderawasih.
- Peran dalam Operasi Militer: Kodam XVII/Cenderawasih memiliki peran krusial dalam berbagai operasi militer di Papua untuk menjaga kedaulatan dan keamanan, termasuk menghadapi gerakan separatis OPM.
- Pengaktifan Kembali dan Pemekaran:
- Pada tahun 2007, setelah Kodam Pattimura diaktifkan kembali, Kodam Cenderawasih juga diaktifkan lagi setelah sempat mengalami perubahan nama dan struktur.
- Pada 18 Desember 2016, dilakukan peresmian Kodam XVIII/Kasuari yang bermarkas di Manokwari, Papua Barat. Kodam ini merupakan pemekaran dari Kodam XVII/Cenderawasih, dengan tujuan untuk efektivitas pembinaan wilayah dan penanganan gangguan keamanan di Papua yang luas. Beberapa satuan seperti Korem 171/PVT dan Denzipur 13/PPA dialihkodalkan dari Kodam XVII/Cenderawasih ke Kodam XVIII/Kasuari.
- Pemekaran Provinsi: Dengan adanya pemekaran provinsi di Papua (Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan), wilayah kerja Kodam XVII/Cenderawasih saat ini meliputi provinsi Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Sementara itu, Kodam XVIII/Kasuari mencakup wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
- Peran Non-Militer: Selain tugas militer, Kodam XVII/Cenderawasih juga aktif dalam berbagai kegiatan non-militer untuk membantu masyarakat Papua. Contohnya, mantan Pangdam Acub Zaenal dianggap telah membangkitkan kebanggaan orang Papua melalui dunia olahraga (membangun Persipura) dan mendukung musisi pop lokal seperti Black Brother dan Black Sweet. Saat ini, Kodam ini juga terlibat dalam program-program pembangunan, pendidikan, dan kesehatan.
Moto: Kodam XVII/Cenderawasih memiliki moto “Ksatria Pelindung Rakyat”.
Sejarah Kodam XVII/Cenderawasih mencerminkan perjalanan panjang TNI dalam menjaga keutuhan NKRI dan memberikan perlindungan kepada masyarakat di tanah Papua, di tengah berbagai tantangan geografis, sosial, dan keamanan.